Minggu, 08 November 2009

Pada akhirnya kebutuhan dan keserasian interior yang menjadikan acuan khusus dalam pemilihan jenis permadani impian anda.

Permadani bisa dibuat dari dua jenis bahan pada umumnya: Sintetis dan Natural. Rugs sintetis bisa terbuat dari Acrylic yarn, Olefin, Nylon, dan bahan lainnya. Sedangkan Natural Rugs bisa dibuat dari bahan Cotton, Jute, Bambu, dan Wool. YGCarpets&Rugs hanya membuat Rugs dan Carpets dari 100% Wool Yarn.

Apa kelebihan benang Wool?

Durability, Wool merupakan fiber yang terkenal tahan lama dan mempunyai karakter unik yang membuat teksturnya kembali ke bentuk awal setelah pencucian.

Fire Resist, Wool akan lebih tahan api dan tidak akan menjalar seperti halnya jenis sintetis.


Softness, Warm & Dust Catcher, Dalam informasi teknologi terakhir, ditemukan bahwa wool rugs lebih dapat mengikat debu dan kotoran di udara lebih cepat serta menyimpannya dalam lapisan dalam sehingga udara di ruangan menjadi lebih bersih.

Exclusivity, Permadani Wool dari Persia merupakan salah satu contoh sampai sekarang masih banyak kolektor memburu permadani antik dan merawatnya dengan sempurna.

Produk- Produk Kami:

  • Permadani/ Rugs
  • Carpets Wall to Wall
  • Doormat
  • Tablemat
  • Prayermat
  • Company's Logo
  • Runner
  • Kid’s Mate
  • Stairs

Bergabunglah segera untuk mendapatkan Permadani impian Anda.

Company Profiles

YGCarpets & Rugs Company, the company specialized in rugs builder, since 1995 helds in Bandung, Indonesia. The rugs was made for your sophisticated design and just send your picure we will make an artistic rugs you couldnt imagine before.

Our main product are 100% New Zealand Wool Rugs and Carpets.

Durability
Fire Resists
Softness,
Warm & Dust Catcher
Become our first choice for this type our natural yarn.

Our Products:
Area Rugs
Carpets Wall to Wall
Doormat
Tablemat
Prayermat
Company's Logo
Runner Rugs
Vintage Carpets
Stairs Rugs,
Flokatti and Frieze Rugs.

Join with us for best quality rugs for your interior design.

The View


Karpet dari bulu domba

Karpet dari bulu domba - Karpet dari bulu domba Karpet yang terbuat dari 100% bulu domba asli yang HALUS..., LEMBUT....., JUGA HANGAT....., sehingga menambah keindahan dan kenyamanan ruangan anda, mewah dan exclusive, ukuran panjang 100cm, lebar 70cm.
Kualitas import dari
Pemasangan karpet tidak harus diletakkan diseluruh ruangan. Agar lebih dinamis dan berwarna cukup meletakkan beberapa karpet saja di sekitar rumah. Misalnya di bawah kursi dan meja ruang keluarga. Maka karpet juga dapat menciptakan suasana yang hangat.
Saat ini banyak beragam jenis karpet yang dipasarkan, mulai dari buatan lokal sampai produk luar negeri. Bahkan kolektor karpet pun tak kalah banyak di Indonesia. Ada tiga jenis karpet yang tersedia, yakni:


Area rugs








Area rugs merupakan karpet berukuran besar. Biasanya berbentuk kotak. Karpet jenis ini biasanya diletakkan di ruang tamu atau ruang keluarga sebagai penghangat









Runners dikenal dengan sebutan karpet panjang. Ia berguna sebagai pemandu menuju ruang lain yang bersebelahan. Biasanya, runners dihamparkan di sepanjang koridor serta foyer.

Scatters




Scatters kerap pula dijuluki accent rugs. Sesuai namanya, karpet jenis ini difungsikan sebagai pemberi aksen pada sebuah ruang. Otomatis, ukurannya lebih kecil ketimbang area rugs dan runners. Scatters dapat dipasang di kamar tidur sebagai keset.

Setiap menjelang Ramadhan, warga di Pasuruan, Jawa Timur, melakukan kegiatan yang sudah menjadi tradisi, yakni mencuci berbagai peralatan ibadah, termasuk karpet masjid, serta mandi di sumber-sumber air, di antaranya di Umbulan. Salah satu sumber yang paling dipilih warga adalah sumber air Umbulan di Winongan, Kabupaten Pasuruan, kata Jamali, salah seorang warga dari Desa Lekok, Rabu.

Hampir setiap sepekan menjelang Ramadhan, sumber air bersih dan melimpah dengan debitnya mencapai sekitar 5.000 liter per detik itu selalu dipadati pengunjung yang akan sekadar mandi atau mencuci peralatan ibadah.

Pada umumnya, warga yang datang dari desa-desa di berbagai wilayah kecamatan, mencuci perlengkapan ibadah, seperti karpet, sajadah serta mandi bersama-sama. Mereka datang bersama-sama dengan naik kendaraan bak terbuka.

Menurut Jamali, ia bersama warga lainnya datang ke Umbulan dengan membawa berbagai peratalan ibadah yang yang cukup berat, seperti karpet untuk di cuci di sumber Umbulan.

Ia mengatakan, setiap tahun bisa disebut rutin datang ke Umbulan bersama warga lainnya untuk mandi dan mencuci peralatan ibadah, yakni sajadah dan karpet. Diungkapkan, warga sekitarnya lebih memilih mencuci karpet ke Umbulan, karena airnya bersih dan melimpah, sehingga memudahkan pencuciannya.

Jamali datang bersama warga lain dengan membawa beberapa gulung karpet untuk dicuci. Meski relatif jauh, jarak sumber air Umbulan, para warga lebih memilih sumber Umbulan, karena airnya bersih, dan mudah untuk digunakan mencuci karpet yang berat.

Sejak Rabu pagi, sejumlah warga dari desa-desa dari Kecamatan Grati, Rejoso, serta dari Kota Pasuruan juga datang ke Umbulan untuk sekadar mandi dan mencuci. Tak ketinggalan para pengurus masjid di Kompleks Yon Zipur 10 Pasuruan juga terlihat mencuci beberapa gulung karpet masjid.

Di sekitar sumber Umbulan terdapat beberapa sungai yang mengalir deras sehingga bisa digunakan untuk mencuci dengan menggelar berbagai acara. Di sekitar sumber Umbulan juga terdapat pipa air yang bisa digunakan untuk menggantung jemuran.

Sambil menunggu karpet yang dijemur di pipa-pia besi itu kering, para warga mandi bersama, sambil diselingi makan aneka makanan yang dibawa dari rumah maupun beli di warung-warung sekitar sumber Umbulan.

Banyaknya para pengunjung yang mencuci dan mandi di sumber air Umbulan juga menjadi rejeki bagi penjual jasa penyewa ban pelampung. Salah satunya, Azidah, warga asli Umbulan yang setiap harinya menyewakan pelampung ban bekas mengaku, jika setiap harinya mendapat Rp30 ribu per hari, kini menjelang Ramadha

Setiap menjelang Ramadhan, warga di Pasuruan, Jawa Timur, melakukan kegiatan yang sudah menjadi tradisi, yakni mencuci berbagai peralatan ibadah, termasuk karpet masjid, serta mandi di sumber-sumber air, di antaranya di Umbulan. Salah satu sumber yang paling dipilih warga adalah sumber air Umbulan di Winongan, Kabupaten Pasuruan, kata Jamali, salah seorang warga dari Desa Lekok, Rabu.

Hampir setiap sepekan menjelang Ramadhan, sumber air bersih dan melimpah dengan debitnya mencapai sekitar 5.000 liter per detik itu selalu dipadati pengunjung yang akan sekadar mandi atau mencuci peralatan ibadah.

Pada umumnya, warga yang datang dari desa-desa di berbagai wilayah kecamatan, mencuci perlengkapan ibadah, seperti karpet, sajadah serta mandi bersama-sama. Mereka datang bersama-sama dengan naik kendaraan bak terbuka.

Menurut Jamali, ia bersama warga lainnya datang ke Umbulan dengan membawa berbagai peratalan ibadah yang yang cukup berat, seperti karpet untuk di cuci di sumber Umbulan.

Ia mengatakan, setiap tahun bisa disebut rutin datang ke Umbulan bersama warga lainnya untuk mandi dan mencuci peralatan ibadah, yakni sajadah dan karpet. Diungkapkan, warga sekitarnya lebih memilih mencuci karpet ke Umbulan, karena airnya bersih dan melimpah, sehingga memudahkan pencuciannya.

Jamali datang bersama warga lain dengan membawa beberapa gulung karpet untuk dicuci. Meski relatif jauh, jarak sumber air Umbulan, para warga lebih memilih sumber Umbulan, karena airnya bersih, dan mudah untuk digunakan mencuci karpet yang berat.

Sejak Rabu pagi, sejumlah warga dari desa-desa dari Kecamatan Grati, Rejoso, serta dari Kota Pasuruan juga datang ke Umbulan untuk sekadar mandi dan mencuci. Tak ketinggalan para pengurus masjid di Kompleks Yon Zipur 10 Pasuruan juga terlihat mencuci beberapa gulung karpet masjid.

Di sekitar sumber Umbulan terdapat beberapa sungai yang mengalir deras sehingga bisa digunakan untuk mencuci dengan menggelar berbagai acara. Di sekitar sumber Umbulan juga terdapat pipa air yang bisa digunakan untuk menggantung jemuran.

Sambil menunggu karpet yang dijemur di pipa-pia besi itu kering, para warga mandi bersama, sambil diselingi makan aneka makanan yang dibawa dari rumah maupun beli di warung-warung sekitar sumber Umbulan.

Banyaknya para pengunjung yang mencuci dan mandi di sumber air Umbulan juga menjadi rejeki bagi penjual jasa penyewa ban pelampung. Salah satunya, Azidah, warga asli Umbulan yang setiap harinya menyewakan pelampung ban bekas mengaku, jika setiap harinya mendapat Rp30 ribu per hari, kini menjelang Ramadha